Selasa, 03 Juli 2012

Melayani Seks Pembantuku

Cerita Dewasa ngentot pembantu ini terjadi saat aku dan suamiku pindah ke suatu daerah di Sumatera Selatan. Sebagai pengusaha yang sukses, suamiku membuka sebuah perkebunan di daerah itu. Sedang kedua anak kami kutitipkan di tempat neneknya di Padang. Di kota ini aku tinggal dan sengaja ikut suami. Sebagai pengusaha, ia ingin kudampingi sehingga tidak merepotkannya untuk pulang pergi ke Padang menemuiku. Anakku yang pertama berumur 6 tahun dan yang kedua berumur 5 tahun. Sekali sebulan aku pulang menemui kedua anakku.

Di rumahku kini aku tinggal dengan dua orang pembantu. Yang satu perempuan, sementara satunya lagi seorang laki-laki yang bertugas menjaga rumah sekaligus membersihkan mobil dan taman di rumahku ini. Laki-laki itu namanya Oding. Ia dipekerjakan oleh suamiku karena di daerahku ini amat sering terjadi perampokan. Masyarakatnya pun masih terbelakang. Pak Oding sangat disegani oleh masyarakat desa ini. Umurnya 52 tahun. Badannya sangat kekar. Hanya kakinya yang pincang sebelah akibat berkelahi dengan perampok beberapa tahun yang lalu. Para perampok itu berhasil dikalahkannya. Hanya saja satu kakinya pun menderita kelumpuhan akibat bacokan.

Setiap minggu, suamiku pergi ke perkebunan selama 1-2 hari dan bermalam di base campnya. jadi aku terpaksa tinggal sendirian di rumah ini bersama kedua pembantuku. Letak rumahku di desa ini jauh dari pemukiman penduduk lainnya. Tidak heran jika malam hari amat sepi dari kebisingan. Saat ini umurku menginjak 29 tahun dan suamiku 31 tahun. Kami dulunya kuliah bersama-sama. Suamiku memilih jadi pengusaha dan aku disarankannya menjadi ibu rumah tangga, karena segala kebutuhan hidupku telah tercukupi olehnya. Suamiku amat pengertian dan mencintaiku. Hampir dua kali seminggu kami selalu melakukan hubungan suami istri yang sering membuatku puas dan orgasme. Ini membuatku tambah mencintainya. Meskipun telah memiliki dua orang anak namun kami tetap mesra dan hangat.

Suatu saat suamiku sedang ke Jakarta untuk beberapa hari. Terpaksalah aku tinggal dan ditemani kedua pembantuku. Saat itu aku merasakan ada yang lain pada diri pembantuku yang laki-laki. Pak Oding sering mencuri pandang terhadapku. Sebagai majikannya, aku anggap bisa saja namun lama-kelamaan aku merasa jengah juga. Aku maklum, sebab sebagai laki-laki normal, Pak Oding tentu juga memiliki nafsu dan keinginan, namun aku tidak mungkin berselingkuh dengan pembantuku. Aku tidak mau mengkhianati suamiku.

Suatu saat, ketika aku mau ke pasar dengan menyetir mobilku, Pak Oding mencuri pandang ke arah dadaku, yang saat itu agak rendah belahannya. Bulu kudukku agak merinding melihat matanya yang melotot memandang dadaku.
Suamiku, karena kesibukannya, kini jarang sekali memberiku nafkah batin. Sebagai wanita normal, aku sebetulnya menginginkannya. Pada malam hari, suamiku mulai selalu pulang dalam keadaan capai dan terburu-buru.
Suatu hari, suamiku kembali ke perkebunan. Diperlukan waktu 4 jam untuk pergi ke sana. Hari itu cuaca hujan disertai guntur, namun suamiku tetap pergi karena ada yang perlu ia atur dengan para petani di perkebunan.
Malam itu, aku tidur sendiri di kamarku yang cukup luas. Aku tak bisa tidur. Gairahku menghentak-hentak. Aku menjadi pusing dan mencoba keluar kamar untuk minum, dengan harapan akan dapat menurunkan gairahku.
Di ruang belakang, aku mendengar suara televisi hidup. Aku pun pergi ke situ. Rupanya Pak Oding belum tidur dan masih nonton. Sedangkan pembantuku yang wanita tadi siang pulang ke kampungnya karena ada keperluan. Jadi di rumah itu sekarang yang ada hanya aku dan Pak Oding.
Lalu kusapa dia, “Oooo, Pak Oding belum tidur ya?”
“Belum, Bu… Acaranya bagus, nih,” katanya lagi, sambil tiduran di lantai.
Lalu aku ikut duduk juga di lantai yang beralaskan permadani itu untuk nonton. Saat itu aku mengenakan kimono tidur.
“Bu, Bapak pulangnya kapan? Udah malam kok belum juga pulang?” kata Pak Oding.
“Besok, Pak,” kataku, “Ada urusan penting di perkebunan.”
“Oooo…” Hanya itu yang keluar dari mulutnya.
Lalu ia berkata, “Kasian juga Ibu tinggal sendirian. Malam lagi… Apa ndak takut, Bu?”
“Oooo….. Nggak lah, Pak… Kan ada Bapak…. yang menjaga,” jawabku.
Dueeeerrrrrrrrrrrr!!!!!!… Terdengar bunyi petir yang diiringi hujan dan angin badai. Aku agak takut juga, namun tidak kuperlihatkan. Terbayang olehku kalau-kalau Oding memperkosaku saat ini.. Ihhhh ngeri, pikirku. Lalu aku beranjak ke kamarku…
“Kemana, Bu?” Tanya pak Oding.
“Saya tidur dulu…” Jawabku.
“Awas lho, Bu… Ada hantunya…!” katanya.
“Husyyyyy… Bapak ini koq nakutin saya?” kataku.
“Bukan begitu, Bu. Kan Ibu dengar sendiri bunyi itu,” katanya lagi.
Aku diam dan coba mendengarkannya… Memang ada suara gemerisik, namun tak jelas apakah karena hujan atau bukan. Aku merasa takut dan minta Pak Oding menemaniku…
“Pak… tidur di kamarku aja.. tapi dilantainya ya?” kataku.
“Baiklah, Bu….” Jawabnya sambil berdiri dan mematikan televisi. Pak Oding berjalan tertatih-tatih, karena kakinya memang pincang. Ia pun masuk kekamarku dan aku berikan sebuah bantal kepadanya. Aku tidur diatas ranjang yang besar dan kosong.
Mataku tak mau terpejam. Oding pun aku lihat belum tidur. Lalu kami bercerita tentang berbagai hal, mulai dari pekerjaanya sampai ke keluarganya di kampung.
“Bu… malam ini apa nggak kedinginan,” tanyanya.
Aku pikir ini pertanyaan yang kurang ajar dari seorang pembantu kepada majikannya.
“Nggak,” kataku singkat.
“Pak Oding Gimana? Mau selimut?” tawarku.
“Tidak usah, Bu,” tolaknya.
Aku turun dari ranjangku dan duduk di lantai dekat Oding.
“Mataku tak mau tidur, Pak”
“Masih takut, Bu?” tanyanya sambil duduk juga dekatku.
Lalu tangannya melingkar di bahuku. Aku kaget dan menepiskannya.
“Jangan, Pak. Saya kan istri Bapak, majikan kamu?” kataku.
“Maaf, Bu,” katanya lagi sambil menjauhkan dirinya dariku.
Namun entah kenapa di malam yang dingin dan suasana yang redup itu, tanpa kusadari, aku akhirnya pasrah dalam pelukan Pak Oding yang adalah pembantuku, pembantu haus sex yang butuh pelampiasan.
Aku tahu ia sudah lama berminat pada diriku. Aku yang sedang dilanda kesepian akhirnya tergoda juga untuk berhubungan intim dengan Pak Oding. Apalagi suasana saat itu sangat mendukung.
Beberapa saat setelah kutolak, malah aku yang lalu merapatkan tubuhku ke tubuhnya. Saat itu Pak Oding agak kaget namun ia dengan cepat dapat menangkapnya. Ia pun kembali melingkarkan tangannya di bahuku. Kali ini aku tak menolak. Beberapa waktu kemudian, kurebahkan kepalaku di bahunya yang bidang.
Tampak jelas bahwa Pak Oding sangat senang mendapatkan kenyataan itu. Tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun, ia langsung mengerti lampu hijau yang kuisyaratkan padanya. Tangannya pun lalu mulai berani bergerilya ke sekujur tubuhku yang dibalut kimono sutra. Akhirnya aku tak bisa berbuat apa-apa untuk menolaknya saat ia lepaskan satu per satu kimono tidurku hingga aku tak berpakaian sehelai benang pun.
Di malam itu aku pasrahkan setiap rongga tubuhku yang putih mulus ini untuk dicumbui pembantuku yang sudah tua ini. Malam itu pun aku terima keperkasaan permainan yang disuguhkan Pak Oding kepada tubuhku. Dengan sukarela, malam itu aku disenggamai oleh Oding. Aku pun menikmati setiap hentakan kelamin Pak Oding yang bergerak-gerak di dalam kemaluanku.
Buah dadaku pun tidak luput dari jamahan tangan kasarnya. Malam yang dingin itu, membuat kami bersama-sama sampai di pendakian birahi. Tubuhku dan tubuh pak Oding sama-sama basah oleh keringat dan saling bercampur.
Aku tidak berpikir tentang kekayaan dan wajah laki-laki yang menggauliku malam itu. Yang aku pikirkan adalah kepuasan ragawi yang diberikan pembantuku. Meskipun kakinya cacat namun ia amat perkasa mengaduk-aduk vaginaku.
Ada juga terbersit rasa penyesalan di dadaku karena telah mengkhianati suamiku dan menyeleweng dengan ngentot pembantu ku yang sudah tua ini. Sampai menjelang pagi Pak Oding tidak henti-hentinya terus mengaduk-aduk kemaluanku dengan penisnya yang panjang dan besar.
Semenjak kejadian itu, aku jadi terperangkap oleh permainan seks yang diberikan Pak Oding. Dengan suatu kode saja, ia akan tahu arti dan keinginanku. Di ranjang yang biasanya aku tiduri dengan suamiku ini, aku serahkan kehormatanku sebagai istri kepada Pak Oding bulat-bulat. Sampai saat ini aku masih selalu menjalaninya bersama dengan Oding saat suamiku ke Jakarta atau ke perkebunan.

Minggu, 01 Juli 2012

Nikmat selingkuh dengan supir dan tukang kebun



Meski usianya menginjak 60 tahun. Tapi dia masih terlihat kekar , berotot . Maklum kehidupan keras di penjara , membuat tubuhnya beradaptasi sedemikian rupa .Kakinya segera melangkah , meninggalkan penjara terkutuk itu . Dia ke rumah Gondo , sahabatnya waktu di penjara dulu . Gondo pun memberinya pekerjaan sebagai penarik becak .Keesokan harinya iapun mulai bekerja menarik becak meskipun masih terbatas daerahnya , maklum Warso belum begitu hafal jalan jalan dikota itu. Saat menarik becak,naas menimpanya, tanpa disangka ia tertabrak sebuah sedan hingga tubuhnya terpelanting keaspal sedangkan becaknya rusak.Warso dibawa ke rumah sakit terdekat . Luka Warso tidak parah , hanya luka ringan . setelah di beri pengobatan . Warso dinyatakan sehat .Entah setelah naas nya lewat , dia malah di tawari untuk menjadi sopir , oleh si penabrak . Tentu saja Warso tidak menyia nyiakan kesempatan emas ini . Dan warso pun mengucapkan terima kasih pada pak Indra , boss barunya itu .Warso adalah laki2 asal pulau penghasil garam dari JawaTimur. Lebih dari separuh umurnya dihabiskan didalam penjara di berbagai kota di pulau Jawa. Saat masih muda ia telah terbiasa dilingkungan yang keras dan kasar,juga kejam. Masih dalam usia muda Warso telah diusir oleh warga daerahnya di Pulau itu karena sifat dan prilakunya yang sering meresahkan warga kampung .Hingga akhirnya ia sampai di kota Surabaya . Hampir tiada hari baginya yang untuk selalu berbuat jahat. Merampok, jambret dan melukai orang telah beberapa kali dilakoninya. Tapi tak mungkin Dia menceritakan semua ini pada Indra , dan Indra pun tak mengetahui hal itu . Yang jelas warso terlihat sedang berada di kamar sopir , di rumah pak Indra yang mewah di kawasan elit , Surabaya .Malam itu , Warso tampak gelisah , dia tak bisa tidur , dia segera keluar dari kamarnya , berjalan ke belakang . Menyulut sebatang rokok kretek . Asap mengepul keluar dari mulutnya .Saat itu mata Warso terbesit , seberkas sinar , yang keluar dari jendela belakang kamar pak Indra . Kaki kaki Warso melangkah ringan , ada tiray yang terbuka sedikit . Lensa mata Warso menangkap , pemandangan yang tak pernah dilihatnya selama di penjara Pak Indra terbaring , tanpa pakaian . Penisnya tampak mengacung . Sedang seorang wanita muda dangan umur tak lebih dari 25 tahun , wajah yang sangat cantik, dengan tubuh putih mulus , buah dada yang terlihat montok ,tengah bergoyang erotic , mengoyangkan pinggulnya .Kaki Warso bergetar hebat , jantung keras berdegup . Perlahan wanita itu merangkak di atas tubuh pak Indra . Meraba raba penis Indra yang telah , siap penetrasi . Segera perlahan , bokong wanita itu mulai turun , perlahan , namun pasti . Membuat Indra medengus .Perlahan pantat indah wanita itu mulai bergerak , berputar dengan nafsunya. Gerakannya sungguh erotis , membuat Warso yang melihat sangat tidak tahan .Beberapa saat kemudian terdengar suara lengkuahan Indra “ oh , papi keluar ..”. Perlahan gadis cantik itu , turun dari atas tubuh Indra , duduk di samping suaminya.Warso , meninggalkan tempat itu , dan kembali ke kamarnya .Esok harinnya , pagi pagi Warso sudah terlihat , sedang mencuci mobil sedan mewah milik pak Indra . “ Warso , coba ke sini pak “ panggil Indra . Warso segera menghampir , majikannya . “ Selamat pagi pak , ada apa “ kata Warso .“ Ini Warso , kenalkan , ini istri saya Vina “ kata Indra memperkenalkan Vina , istrinya . Vina tersenyum , dia menjulurkan tangannya . Indra menerima jabat tangan itu . Darah Warso berdesir , ketika kulitnya bersentuhan dengan kulit Vina . “ Se se selamat pagi ,Bu “ kata Warso terbata . Vina hanya tersenyum .Setelah menjalani perintah bosnya , yaitu mengantarnya ke kantor , lalu Warso kebali kerumah , untuk menjemput Vina yang berencana akan ke Mal siang itu . Setelah memarkirkan mobil Warso , segera turun dari mobil , dan mencari Vina . Warso menemukan Vina , yang masih duduk di meja makan , sambil membaca majalah . Wasro tertegun , melihat Vina yang duduk dengan baju tidur agak tipis dan agak tersingkap ke atas , hingga sebagian paha putihnya terlihat jelas oleh Warso.“ eh , ma ma maaf Bu , sudah mau berangkat ?” kata Warso yang agak mengejutkan Vina . Vina segera merapikan pakaiannya yang agak terbuka . Lalu dia melihat jam tangannya . “ sebertar , yah ..” katanya , lalu melanjutkan membaca majalah itu .Warso masih berdiri , memandang Vina . Ini membuat Vina risih lalu berkata “ eh pak Warso , saya berangkat nanti , bapak tunggu saja di luar “ . “ eh.. oh maaf bu “ kata Warso . “ Warso , kenapa kamu selalu gugup , kalau bicara sama saya “ kata Vina tiba tiba . “ eh , anu bu , abis , Bu Vina cantik sekali sih “ kata Warso , dengan tatapan mata liar ke arah dada Vina . “ emangnya kamu , gak pernah lihat wanita cantik ?” kata Vina dengan suara agak keras . Warso menjawab “ pernah bu , tapi tak pernah ada yang secantik bu Vina “ . Jawabannya membuat Vina tersenyum , ada sedikit kebanggaan di wajahnya .“ sudah pak , tunggu saya , di luar , saya mau mandi dulu “ kata Vina , lalu berjalan masuk ke kamarnya . Warso , melihat sekeliling ruang itu , matanya melihat sebilah pisau di atas meja naluri kriminalnya bertindak , tangannya segera mengambil pisau itu . Segera dia menyelinap masuk kamar Vina , dan mengunci pintu itu .Vina terkejut melihat Warso , yang secara tiba tiba berada di kamarnya . “ Warso , mau apa kau ?” tanya Vina . “ Saya belum puas , melihat tubuh ibu “ kata Warso . “ jangan kurang ajar kamu yah , sana pergi “ kata Vina . Warso mendekati Vinna , Vinna terlihat panik . Dan tiba tiba sebilah pisau menempel di leher Vinna . Rasa dingin segera menjalar di seluruh tubuh Vina . “ Ibu tidak ingin ke hilangan nyawa bukan “ kata Warso mengancamnya . Vina mengeleng “ jangan , jangan Warso , ambil harta benda di rumah ini , jangan lukai saya “ . “ Harta paling berharga di rumah ini , adalah kamu Vina “ kata Warso lagi Tangan Warso segera melepas pakaian tidur Vina , Tubuh Vina sekarang hanya ditutup celana dalam putih yang mini . Vina tidak memakai Bra . Mata Warso segera tertuju ke buah dada Vina . Tangan Warso yang kasar , segera meremas bongkahan daging kenyal di dada Vina .Vina melenguh “ oh , Warso tolong jangan lakukan ini .. tolong hentikan “ . Lidah Warso pun , mejilati putting payudara wanita cantik ini . Vina terus berusah mendorng kepala Warso , tapi apa daya . Warso terlihat sangat menikmati buah dada majikannya itu.Warso menyusu dengan rakus nya . Sebelah tangannya terus meremas remas buah dada kirinya .Puas dengan itu , Vina di dorong ke pinggir ranjang , dan Vina terduduk . Kaki Vina di buka lebar . Hindung Warso segera mendekat ke selangkanan celana dalam Vina . Vina mengelijing , “ oh , Warso tolong jangan , hentikan “ pinta Vina .Warso dengan nafsu , menghirup aroma Vagina wanita muda ini . Hidungnya terus bergesek dengan selangkangan celana dalam Vina . “ ahh Warso , apa yang kamu lakukan ohh “ . desah Vina , yang tanpa disadarinya dirinya telah birahi .Cairan cairan nafsunya mulai merembes , dari dinding vagina , mengalir membasahi selangkanganan celana dalamnya . Saat itu Warso , segera menyingkap celana dalam Vina kesamping . Matanya menatap vagina indah milik Vina . Jari jari Warso segera membelah , vagian Vina , mencari klitorisnya .Satu sentuhan , lidah Warso telah membuat Vina , menjerit nikmat “ ohh .. Warso “ Lidah Warso terus menjilati klitoris Vina . Liang vaginanya terus mengeluarkan cairan nikmatnya . Vina semakin terangsang , klitorisnya nampak membesar karena nafsu.Jari telunjuk Warso pun mulai , memasuki liang terlarang Vina . Merasakan relung relung dalam liang vagina Vina . Ini membuat wanita muda ini semakin terangsang . Sedang lidah Warso pun terus menjilati Klitoris Vina . Bagai baling baling kipas angin yang berputar cepat , memberi nikmat di klitoris Vina .“ Warso , oh .. aku .. aku tak kuat ohh Warso kamu gila .. ohh “ Vina menyeros tak lagi berpikir rasa malu . Nikmat yang diberikan Warso berbeda dengan yang di terima dari suaminya . Jari jari Warso terus , nyodok nyodok lembut vagina Vina , yang membuat Vina tubuh Vina melengkung .Beberapa saat kemudian , Vina mengejang , dia orgasme .Warso , segera melepas tubuh Vina , melihat tubuh Vina , mengejang beberapa kali , lalu dia membuka celananya . Penis Warso yang hitam , sudah tegak lurus ke depan Vina terkejut , melihat penis Warso yang jauh lebih besar dari penis suaminya . Dia segera berdiri , “ sudah Warso , jangan .. jangan .. “ kata Vina .“ ha ha ha , kamu begitu egois yah , saya sudah membuat kamu orgasme , kenapa kamu tak mau memberi saya kenikmatan “ kata Warso .“ jangan Warso , saya tidak mau , ini saya kasih kamu uang , cari pelacur saja “ kata Vina . “ ha ha ha , ngapain saya cari pelacur , kalau di depan saya ada seorang wanita cantik “ kata Warso lagi .Vina segera menjauh , tapi Warso segera mencegahnya , dengan mengunakan pisau Warso kembali mengancam Vina . “ apa kamu tidak sayang , sama tubuh kamu Vina mau merasakan pisau ini menoreh kulit mulus kamu “ .“ Jangan jangan .. “ jerit Vina . Warso tersenyum , “ baik baik , pokoknya saya harus keluar , kalau kamu gak kasih m-e-m-e-k kamu , mulut kamu juga boleh .Vina sudah terpojok , dan dia harus memilih , mulutnya , atau vaginanya . Dengan ragu Vina memegang penis hitam , milik Warso . Tangannya segera mengocok penis itu . Vina mengocok , penis itu dengan cepat , dengan harapan Warso segera ejakulasi .“ Sayang , saya minta mulut kamu , bukan tangan “ kata Warso . Dengan sangat terpaksa , Vina membuka mulutnya lebar lebar . Dan Warso segera , mendorong penis besarnya masuk , kemulut Vina .Sambil memegang , kepalanya penis itu bergerak keluar masuk mulut Vina . Pertama gerakan penis , Warso bergerak pelan , dan semakin lama semakin cepat . Walaupun Warso sudah berumur , tapi Vina kewalahan menerima penis Warso . Dan Warso terus saja menikmati mulut , Vina .Terus mengoyang batang penisnya di mulut Vina , sampai Warso melenguh keras , dan kepala penisnya , menyemburkan sperma di wajah cantik Vina .Vina segera lari , ke kemar mandi , segera membasuh mukanya .Warso segera merapikan celananya dan keluar dari kamar Vina . Dia duduk di meja makan , meminum air jeruk dingin yang ada di atas meja , serta memakan roti yang tersedia . Vina keluar dari kamarnya “ Kurang ajar , perbuatan kamu akan saya laporkan ke polisi , saya akan laporkan sama suami saya “ . Vina terlihat marah marah , sambil tangannya menekan tombol tombol di Hpnya .Warso tersenyum “ ha ha ha , yah lapor sama , suami kamu , ha ha ha , pa aku di perkosa , m-e-m-e-k ku di jilati , dan aku orgasme pa “ Warso mengejeknya . HP yang di pegang Vina , mulai terhubung ke Hp suaminya , nada sambung pun terdengar . “ dengar yah , Vina sayang , kalau suami kamu tahu kamu di perkosa sama sopirnya , paling paling saya masuk penjara , dan apa yang terjadi dengan diri kamu .. “ kata Warso . Vina masih berdiri , sambil memegang HP di kuping nya . “ Vina , suami kamu bisa aja , menerima tubuh kamu lagi , tapi bisa saja tidak , suami kamu itu orang terpandang , apa mau dapet sisa sisa dari tubuhKu yang kotor ini ha ha ha..” .“ hallo , hallo ,” terdengan suara dari ujung sana . “ ha hallo , papi “ jawab Vina agak terbata . “ yah , mami , ada apa ..” tanya suaminya . “ oh engak , mami cuma mau bilang , entar mau ke mall “ jawab Vina .Setelah pembicaraan Vina dan suaminya selesai , Warso langsung berkata “ kamu memang wanita pandai , lebih baik begitu bukan , tidak ada yang tahu , hanya kita berdua sayang ..” .Vina menatap Warso , lalu dia kembali ke kamarnya .Siang itu Vina tetap ke Mal di antar Warso . Selama dalam perjalanan Warso tak banyak bicara , layak seorang sopir . Dan Warso pun kembali mengantar , Vina dengan selamat , setelah Vina puas belanja di Mall .Malam harinya , kembali Warso mengintip dari jendela belakang kamar pasangan suami istri tersebut . Dan dia melihat , Bos tengah bersagama dengan Vina . Selang beberapa lama , Indra melenguh , dia sudah mencapai puncaknya .Vina segera bangkit , tersirat kekecewaan di wajahnya , Warso dapat menangkap sinyal ke kecewaan ini . Vina terlihat duduk di ranjang di samping tubuhnya suaminya yang telah lemas . Tak lama Indra nampaknya sudah tiba di alam mimpinya .
Vina segera beranjak ke kamar mandi . Saat itu di gunakan Warso unutk menyusup kedalam rumah dan menuju kamar Vina . Dia menunggu sebentar , lalu mengetuk pintu kamar Vina , dengan perlahan .Tak lama Vina , membuka pintu , “ ha Warso , suamiku ada di dalam tahu “ . Tanpa banyak bicara , Warso memegang tangan Vina , dan menariknya keluar . Vina menutup pintu kamarnya perlahan .Warso segera mengangkat , gaun tidur Vina , yang baru di beli di Mall siang tadi . Warso melihat celana dalamnya yang pink senada warna gaun tidurnya . Hidung Warso menpel di selangkangannya .Sadar atau tidak , Vina melebarkan kakinya sendiri . Memberikan ke leluasan bagi Warso . Tangan warso segera menurunkan celana dalam Vina , “ sayang , indah sekali m-e-m-e-k kamu “ .Dalam posisi berdiri di depan pintu kamarnya , Vina menahan desah kenikmatannya Lidah lidah Warso segera menyapu vagina Vina , Klitorisnya yang membesar makin membesar , menerima rangsangan yang kuat dari lidah Warso .Jari , warso pun tak ke tinggalan , menyumbang rasa nikmat , di vagina Vina yang makin membasah . Ingin rasanya Vina mendesah , mengekpresikan rasa nikmatnya , tapi dia menahan , suaminya tertidur di balik pintu itu.Vina terus menerima rangsang rangsan dari Warso , sampai tubuhnya tak bisa lagi menahan , Vina mengejang , berkali kali , lendir nikmatnya mengalir deras . “ Warso , sudah , aku aku sudah keluar .. “ bisik Vina pelan .Warso melepaskanya , dan dia berbisik di telinga Vina , “ sayang kamu , hutang satu kenikmatan sama aku yah “ . Warso mencium kening Vina , dan dia segera meninggalkan Vina yang masih terpaku di depan pintu kamarnya .Hari hari berikutnya Warso tak banyak bergerak . Dia hanya melakukan tugasnya sebagai sorang sopir . Sama sekali tak menganggu Vina . Di hadapan Indra , Warso adalah sopir keluarga yang baik . Dia begitu menghormati istrinya . Warso bagai musang berbulu domba yang pandai bersandirawa , Tuturkanya , juga sopan . Ini mebuat indra semakin percaya padanya .Tapi tiap malam , tanpa pengtahuan Indra dan Vina , Warso mengintipnya , melalui jendela belakang kamar tidur mereka . Warso memeplajari kelemahan Indra . Setelah observasi selama seminggu , Warso tahu , Indra sangat lemah di bidang sex.Dia suami yang hebat , bisa memberi materi berlebih , namun di bidang sex, dia nol besar . Tak tahu cara memuaskan wanita . Sedang Vina , seperti wanita yang suka sex . Hampir setiap malan dia meminta sama suaminya . Dan suaminya sering menolaknya , atau kalaupun Vina memaksa , Vina akan berada di atas , dan suaminya hanya pasif di bawah . Kadang sampai suaminya terlelap .Hari itu , Warso baru saja , mengatar Indra ke airport , Indra harus berangkat ke Jakarta . Dia harus meeting di sana , selama dua hari .Warso segera mencari Vina “ Bu , mau kemana hari ini bu “ . Vina menatap Warso “ tidak , aku tidak berencana keluar rumah hari ini , kan suamiku sedang keluar “ .“ baiklah bu , kalau , ibu memerlukan saya saya ada di luar “ kata Warso meninggalkan Vina . Dahi Vina mengerut , dan heran dengan kelakuan Warso . Padahal saat ini dia tenggah , membutuhkan Warso . Sudah berhari hari Warso tak menyentuhnya , dan suaminya tak bisa membuatnya orgasme .Tapi sebenarnya Warso ingin membuat Vina penasaran , dia ingin Vina memohon meminta orgasme darinya .Selang beberapa jam , Vina terlihat semakin penasaran , dan tak mungkin kalau dia menghapiri Warso dan memohonnya . Tapi saat itu Warso pun sudah ada di depan pintu kamar Vina .Dia membuka pintu kamar Vina . “ mau apa kamu Warso , jangan ganggu saya “ kata Vina , yang sebenaran senang dengan , kehadiran Warso . “ maaf , saya Cuma mau , pinjam telpon ibu , buat nelpon bapak ,mau laporan soal biaya ,mobil yang akan di servis bu “ Warso menjelaskan .“ ha , kenapa gak tunggu bapak pulang saja “ kata Vina . “ Ini perintah bapak bu “ kata Warso lagi . Vina mengambil Hpnya , dan menekan tombol nomer telpon suaminya . Tapi Warso segera merampas Hp itu . Dan dia menarik tubuh Vina , dan memeluknya . Vina meronta “ lepaskan , apa yang kamu lakukan “ . Dengan cepat , Warso membuka baju Vina , juga Branya . Buah dadanya di lahapnya . Lidahnya berputar di sekitar putting susunya . Saat itu juga birahi Vina timbul . Tangan Warso yang lain segera membuka celana dalam Vina .Kini Vina bugil , tan tubuhnya terbaring di atas ranjang . Warso segera berpindah , dia memjilati vagina Vina yang mulai basah . Dan makin membasah ketika lidah Warso menyentuh klitorisnya . “ Aghh , Warso kamu gila ahhh hentikann “ desah Vina . Dan Warso hanya tersenyum .Vina benar benar , menikmati apa yang dilakukan Warso terhadap tubuhnya . Lendir di vaginanya kian membanyak . Saat itu tangan Warsa nenekan tombol call di Hp Vina , yang tadi belum sempat tertekan oleh Vina .Sambil tangannya memainkan klitoris Vina , mata Warso melihat layar HP itu , setelah tersambung , Hp itu di berikan pada Vina “ nih suami kamu mau bicara “ .Vina kaget , melihat perbuatan Warso , mau tak mau dia menerima Hp itu . “ Hallo “ suara suami terdengar . “ Hallo , papi “ balas Vina .Saat itu kembali Warso menjilati vaginanya . “ aghh .. “ desah Vina . “ Vina ..kenapa ada apa .” kata suaminya di seberang sana . “ tidak , tidak a apa apa “ jawab Vina .Tangan Vina mendorong kepala Warso , agar menjauh dari selangkangannya , tapi tak berhasil , tangan Warso kerasa mencengkram paha mulusnya . Dan Warso pun dengan keras nyedot klitorisnya . Ini membuat Vina , kesakitan .“ Aduh … agh… “ jarit Vina . yang tentu saja suaminya mendengar suaranya di hp . “ ahh.. engak papi , perut mami sakit ..” jawab Vina . “ sudah , minta Warso antar kamu ke dokter “ kata suaminya .Warso , kembali menjilati vagina Vina . “ I iyah , en entar aghhh .. ma mami minta . aduh ahhh .. Warso , an antar ke dok dok dokter .. agghh aduhh” .“ mami , mami , cepat ke dokter “ kata suaminya . Warso terus saja menjilati klitoris Vina yang makin memembesar karena nafsu . Cairan nikmatnya terus mengalir . Puncak kenikmatannya makin dekat .“ mami .. haloo .. mami “ kata suaminya kawatir sekali . “ I iyah , papi , perut mami sakit .. agh aghh aduh mami ma mau ke dokter “ kata Vina . Dan dia memutuskan hubungan Hnya . “ aghhh saya tak tahan , gatel banget “ jerit Vina Tubuhnya mengejang , melengkung , dan rebah di ranjang .Warso menghentikan ke giatannya . “ Kenapa , lakukan ini , Warso , apa maksud kamu , kamu ingin suamiku menceraikan ku “ kata Vina terlihat kesal .“ sama sekali tidak sayang , saya hanya mau kamu tidak menjadi munafik , lihat kamu membutuhkan aku , untuk orgasme , suami kamu tidak bisa memebrikan itu “ kata Warso . Vina tertegun . Warso melepas seluruh pakaiannya , dan penisnya yang besar itu telah mengacung keras . “ sayang , kamu hutang dua kali sama saya , sekarang saya tagih “ kata Warso . “ Eh , Warso , tunggu jangan “ kata Vina .“ kenapa lagi sih “ kata Warso . “ saya takut , besar sekali “ kata Vina . Warso tersenyum , dan mendorong tubuh Vina rebah di kasur . Perlahan penisnya menempel di bibir vagina Vina . Perlahan kepala penis itu , membelah vagina Vina dan masuk . Vina mengigit bibirnya , nafasnya memburu . Warso mendorong penisnya lebih dalam “ aghh , sakit pelan pelan “ jerit Vina tertahan .Setelah batang penisnya terpendam dalam vagina Vina , Warso mendiamkanya di sana . Dia memberi waktu bagi vagina Vina , untuk beradaptasi dengan penisnya , dan menikmati liang terlarang Vina . setelah itu , penisnya di tarik keluar perlahan , dan didorong masuk kembali dengan pelan . Vina mengerang nikmat .Warso benar benar memiliki talenta , dia tahu benar bagaimana memuaskan wanita Penis besarnya itu terus bergerak pelan mengesek liang sagamama Vina , memberi rasa nikmat yang tak pernah bisa di dapat dari suaminya tercinta .Tak membutuhkan waktu lama , bagi Vina unutk menikmati puncak nya , tubuhnya mengejang dan bergetar hebat , Vina orgasme . Warso diam sebentar , dia menciumi bibir Vina dengan nafsu . Dan Vina tak dapat menolak perlakuan sopir nya itu . Vina kembali mengrang , ketika penis Warso mulai bergerak lagi .Warso terus bergerak , menekan dan menarik penis besar keluar masuk liang vagina Vina . Vina mengerang , mendesah sampai mendapat orgasmenya .Entah berapa kali hari itu , Vina mendapat orgasme dari Warso .Warso terus memberinya kenikmatan . Dan Vina pun menerima kenikmatan itu . Hari itu Vina benar benar terpuaskan oleh Warso .

Ngentot Dengan Suami Orang

Mandapat mimpi bagi orang yang saya cintai dan orang yang dicintai harus kandas di jalan tengah, pilihan dan semua impian yang tersimpan dalam pikiran saya, saya pikir adalah tombol hapus untuk kenyataan pahit, karena saya tidak dapat mencapai apa yang telah saya bidik.Aku sudah harus bersedia untuk melakukan semua apa yang ada dalam urutan orang tua seolah-olah aku hanya sebuah robot harus dibuat dalam kisah awal alat perintahnya.Inilah seks ini urusan kami mulai. Meskipun demikian ini adalah cara takdir saya, namun semua orang tua yang sama pingin anak senang tetapi mereka tidak berpikir bermain jika saya dapat tidaknya.Aku senang menggantung semua ini padanya aku kepercayaan, dan iklas.Menikah Pada usia muda tidak membuat saya mendapatkan rasa kepuasan hanya seks saya pikir yang tidak sembrono. Hari ini cerita itu kemudian mulai bertemu dengan Ronald. Cerita ini adalah: Saya menikah pada usia yang sangat muda, yakni 22 tahun. Saya tidak punya waktu untuk kuliah, karena aku pada usia itu jika orang tua sudah menikah, karena ayah saya memiliki banyak utang judi dengan seorang pria playboy "norak". Saya menikah dengan playboy, ia sudah sangat tua sekali, 65 tahun ketika aku menikah. Sekasur tahun saya tinggal dengan dia, selama itu saya tidak pernah merasa apa yang disebut nikmat seksual.


Bahkan, teman-teman, malam pertama malam yang paling indah. Sedangkan bagi saya, malam pertama adalah malam neraka!. Ternyata, Burhan, suami saya menderita diabetes (kadar gula darah tinggi yang mana), yang sangat parah, mengganggu tidur pada kejantanannya. Selama lima tahun kami menikah, selama saya hanya digaulinya mencumbu, mencium dan membelai dia menjadi, sisanya hanya keluhan hanya kekecewaan. Burhan sering merangsang dirinya dengan bermain film porno yang kita lihat bersama sebelum aktivitas seksual. Tapi apa yang terjadi? Burhan masih lesu, tidak mampu merangsang penisnya menjadi tegak, namun sebenarnya saya sangat sangat gembira, konyol. Saya mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Saya sering berfantasi, saya fucked seorang pria jantan. Saya sering melakukan masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat seksual saya, dalam banyak hal yang saya miliki dari fantasi-fantasi saya.


Suatu hari, Burhan harus terbaring di rumah sakit karena sakit. Selama hampir satu bulan dia dirawat di rumah sakit, saya semakin merasa kesepian untuk itu pula. Suatu hari aku harus pergi menebus obat di apotek besar, dan harus antre lama. Selama baris saya bosan. Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek dan mencari suasana segar. Aku pergi ke mal dan makan dan minum disebuah restoran. Aku duduk di sana sendirian disebuah sudut. Karena restoran itu begitu ramai, jadi saya mendapat kembali tempat dan sudut. Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang pemuda tampan meminta izin untuk duduk di depan saya.


Karena mungkin hanya bangku bahwa satu-satunya yang tersisa. Dia sangat ramah dan sopan, penuh senyum. Singkat cerita, kami berkenalan, dan ngalor-ngobrol tentang apa-apa, sampai suatu waktu, dia membuka identitasnya. Dia masih lajang, orang tuanya tinggal di luar negeri. Di Jakarta dia tinggal bersama adiknya yang masih di SMA. Hampir satu jam kami berbicara. Dalam saat percakapan, saya memberinya kartu nama lengkap dengan nomor telepon. Guy bernama Ronald, tinggi built-nya, kulit coklat, macho tampaknya. Sebelum kami berpisah, kami berjabat tangan dan berjanji satu sama lain menelpo kemudian. Ketika bersalaman, Ronald tua menggenggap jari dan menatap dalam ke mataku disertai dengan senyum penuh makna. Saya menulis kembali, tidak ada senyum kurang manis. Kemudian kami berpisah untuk kembali kekesibukan masing-masing. Dalam perjalanan pulang, aku sudah kalah tiga kali.


Ketika saya sedang mengendarai mobil, pikiran saya selalu benar-benar ke orang muda? kenapa hanya untuk jalan kembali ke perumahanku aku benar-benar nyasar ke Chester, dan kemudian kembali lagi mengapa blok M, dan kemudian terus jalan sambil mengkhayal, eh ..... Aku benar-benar Thamrin wilayah. Keberuntungan benar-benar buruk! Tapi Ok Anda tahu? Sudah satu minggu pengantar usia Ronald, setiap hari saya merasakan kerinduan padanya. Burhan suamiku masih terbaring di rumah sakit, tapi tugas saya tidak pernah perawatan Burhan tidak ada. Saya berani sebut Ronald ke HP nya. Saya mengatakan bahwa saya benar-benar kanget dengan dia, sehingga ia, serta saya lewatkan. Kami memiliki janji dan melihat tempat kami bertemu. Ronald aku jalan-jalan, aku menolak, takut melihat orang yang akrab dengan saya. Akhirnya kami sepakat untuk berbicara di tempat yang aman dan tenang, yaitu; "Hotel". Ronald membawa saya ke sebuah hotel bintang lima. Kami pergi ke mobilnya. Sementara mobil saya diparkir di Mall, demi keamanan privasi. Di hotel kami sampai di lantai VII Kamat, tenang memang, tapi tenang-tenang, tenang, dan romantis. "Anda sering datang ke sini?" Aku bertanya, ia menggeleng dan tersenyum. "Untuk pertama kalinya Bibi" lanjutnya. "Jangan panggil aku tante terus dong?" Pintaku.


Sekali lagi ia tersenyum. "Baik Yulia" katanya. Kami saling memandang, kami berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel. Kami saling menatap, ada sepatahpun ada kata-kata yang keluar. Jantung berdebar, logika saya mati total, dan merasa semakin aneh, campuran kebahagiaan, emosi, kesenangan, cinta, takut, ah ..... macam-macamlah!. Tiba-tiba, karena alasan apapun, kita secara bersamaan saling berpelukan sambil memeluk erat. Aku membenamkan kepalaku di dada Ronald, semakin erat dia memeluk saya. Edaran lengan pinggang. Kami masih diam. Segera saya menangis tanpa diketahui, air mata Ronald panas membasahi dadanya. "Anda menangis Yulia?" Tanya Dia. Aku terdiam, isak tangis yang lebih serius. "Kanapa?" Dia meminta lagi. Ronals lembut menyeka air mataku. "Anda menyesal Yulia sini?" Kata Ronald lagi. Sekali lagi saya diam. Akhirnya Aku menggelengkan kepala. Dia membawa saya ke tempat tidur. Saya berbarin di tepi tempat tidur. Ronald duduk di sampingku, mengelus rambutku. Yah .... itu benar-benar keterlaluan!.


Aku menarik tanganku untuk Ronald memelukku, dia pergi bersama. Aku memeluknya dengan erat, kemudian ia mencium dahiku. Sepertinya dia mencintaiku. Saya juga mencium pipinya. Dorongan seksual saya mendapatkan terbakar, mengetahui selama ini saya hanya bisa menonton dan melihat apa yang disebut "penis" semnatar saya tidak pernah merasa sukacita. Ronald membuka kancing bajunya satu per satu. Aku menarik tangannya untuk memberi tanda ia membuka kancing busananku Agat satu per satu. Dia menurut. Para busanaku semakin dia membuka kancing lebih terangsang saya. Dalam sekejap saya jumlah telanjang! Ronal tampak tubuh putih mulus, tak henti-hentinya memuji dia dan menggeleng kagum. Kemudian dalam sekejap ia juga telah menjadi telanjang. Oh ...... jadi jantan dia. Dan ereksi penisnya begitu keras tampaknya. Semakin banyak yang tidak teratur napas.


Ronald mengelus payudaraku, lalu ...... tersedot. Oh ..... sangat lezat dan saya bersemangat. Dia mencium dadaku, leherku. Saya pun tak kalah kreatif, dan saya memegang penisku membelainya Ronald. Saya membayangkan semua adegan yang pernah saya lihat dalam pornografi. Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Ronald. Gaya saya masih kaku, tapi oke untuk pemula. Dia menggelaih setiap kepala kujilati penisnya. Jari Ronald mengelus pangkal pahanya, dalam bulu memekku belaian, menarik manarik dia sesekali. Aku mulai terangsang. Sudah tak karuan basah vagina, seks emosi yang disebabkan oleh meluap.


Aku lupa segalanya. Akhirnya, kami berdua mengambil posisi di tengah tempat tidur. Saya berbarimng dan terbuka selangkangan, posisi siap, babak belur siap. Ronald memasukkan penisnya ke dalam vaginanku, oh .... benar-benar sakit,? sakit, aku berkata apa-apa, tetapi lebih dan lebih menyenangkan. Dia terus gemetar, saya kadang-kadang meladeninya. Sampai .... ... cret cret cret ... ... Tumpahan air mani muncrat Ronald dalam vagina saya. Aku benar-benar menyukainya, saya pikir ada keluar dari vagina saya, tapi aku sudah duluan, bahkan dua kali aku keluar. Astaga, setelah kami keluar dari tempat tidur, kita melihat darah segar menodai seprai putih. Aku masih perawan! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku teringat, dan kujelaskan bahwa selama aku menikah, aku belum pernah kacau suami saya, karena dia sakit impoten yang disebabkan oleh diabetes. "Jadi kau masih perawan?" Tanya Dia kaget. Saya jelaskan lagi, dan dia memelukku sayang dan kasih sayang pada semua. Kami masih telanjang, lengan di sekitar satu sama lain, tubuh kita berdekatan. Aku mencium bibirnya, tanda kasih sayang juga. Kegadisanku itu seharusnya menjadi suamiku, mengapa harus Ronald yang mendapatkannya? Ah .... bodo besar! Aku bingung! Saat itu hampir pada hari dari kamar hotel kami, telah tiga kali aku berhubungan seks dengan anak muda ini.


Tidak semua gaya bisa dipraktekkan di kamarku. Aku belum mengalami! Rupanya ia juga selalu mudah rusak! Tapi bagus untuk pemula. Setelah makan siang, kami tudur-kembali dan berbicara, posisi masig dengan busana sederhana. Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. membrsihkan tubuh. Ronald juga mandi. Kami mandi bersama, trkadang saling memeluk, mencium satu sama lain, tertawa, bercanda dan bahkan sedikit mengelus penisnya. Dia pun tak kalah kreatif, bermain puting saya, saya senang ...... dan ....... oh, .... kita melakukannya lagi dalam posisi berdiri. Tubuh kita masih basah dan penuh sabun. Oh sukacita, saya telanjang bersanggama basah di kamar mandi. Ronal agak lama melakukan hubungan seksual, mengetahui berapa banyak putaran dia malakukannya. ia sekarang tampak terlihat sedikit kerja keras. Dirangsangnya saya, mencium bagian luar vagina saya, tepi dijilatinya, dalam, dan oh .... Aku menggeliat kenikmatan.


Saya juga tidak ingin kehilangan bisnis, kocok-kocok penis saya Ronald membesar sudah tegang, saya tempelkan di tengah kedua payudara, saya bermain dengan kedua tetekku biru meniru adegan dalam VCD film. Tak kusangka, dengan adegan seperti itu, Ronald mampu menyemburkan air mani, dan semprot ke arah wajahku. Aneh, aku merasa jijik, aku bahkan kehilangan wajah melulurkannya dan saya merasa berkah dalam semua. "Kamu curang! Namun tidak ada yang keluar!" Seruku. "Maaf, tidak bisa memasang ...." Dia menjawab. Aku menariknya dan membawa mereka ke dalam memekku ****** Ronal, kudekap dia dalam-dalam, aku mencium bibirnya, dan menggoyang pinggulku kugoyang-canggung. Ronald diam saja, dia tampak sedikit kaku, tapi tetap kugoyang, dan ah .... Saya puas kali ini, sampai ia menyadari bahwa aku mmencubit perut keras dan saya berteriak setengah dari kesenangan, sesuatu terasaada dalam vagina saya, saya telah mencapai klimaks yang paling menyenangkan.


Setelah selesai mandi, berpakaian, hanya terasa perih alat vital saya. Mungkin karena saya terlalu bersemangat sama sekali. Setelah semuanya OK, sebelum kita meninggalkan ruangan untuk pulang, kami saling berpelukan di depan cermin. Tidak banyak kata yang bisa kita habiskan. Kami diam, saling berpelukan. "Aku mencintaimu Yulia" Terdenga Ronald suara berbisik, sambil menatap jauh ke wajahku. Aku terdiam, untuk beberapa alasan tidak bisa. Kata-kata ini diulang tiga kali. Aku terdiam. Tidak ada pikiran sama sekali, saya meneteskan air mata, terharu. "Aku cinta padamu, Ron," kataku lembut. "Sayangnya hal itu bisa abadi, tapi cinta bisa bersifat sementara di alam" terus saya lagi. Ronald menyeka air mataku dengan jemarinya. Aku tampak bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa tunduk dan pasrah dengan Anka muda? Setelah puas dengan adegan perpisahan, maka kita melangkah keluar dari ruangan setelah check out, kami pergi ke Blok M, dan kami berpisah di tempat parkir. Aku mencium pipinya, ia juga menanggapi dengan mencium tanganku. Ronald kembali ke rumahnya, dan aku pulang dengan gejolak yang sangat hebat berkecamuk karua jiwa tidak.


Merasa sedih, gembira, bahagia, cinta, kasih sayang dan sebaginya dan sebagainya. Ketika memasuki halaman rumah saya, saya terkejut sekali, banyak orang berkumpul di sana. Astaga ada bendera kuning ditempatkan di sana. Aku mulai gugup, karena saya kemuar dari mobil, saya menemukan keluarga berkumpul mas Burhan, ada tangisan. Ya ampun, mas Burhan suamiku sudah dipanggil Yang Mahakuasa. Saya dicerca keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. Karuan saja, dari HP saya karena hotel belum dimatikan sampai aku di rumah kuhidupkan. Saya melihat mas Burhan adalah bergerak di tempat tidur. Dia pergi untuk selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan semua kekayaannya berlimpah. Sekarang aku janda kaya kesepian dalam arti sebenarnya. Tiga hari kemudian saya menghubungi HP melalui Ronald, yang mengatakan seorang wanita dengan suara lembut. Saya panas, tapi aku mencoba untuk tidak iri. Saya mendapat penjelasan dari dia, bahwa ia adalah saudaranya Ronald. Dan dijelaskan juga bahwa Ronald sudah berangkat ke Amerika, Mama tiba-tiba seperti yang disebut Papa urusan penting.


Sekarang aku telah kehilangan kontak dengan Ronald, juga akan merindukannya. Saya kehilangan dua orang yang memiliki biaya hidup saya. Sejak saat itu sampai sekarang, saya selalu merindukan laki-laki macho seperti Ronald. Sudah tiga tahun saya tidak lagi kontak dengan Ronald, dan selama yang aku mengisi hidupku hanya untuk belanja, wisata, nonton, ah ... macam-macamlah. Yang paling konyol, aku seorang pria pemburu muda yang tampan. Aku sudah banyak, mulai dari anak sekolah Gigolo profesional untuk amatir. Tapi kesan saya, Ronald masih yang terbaik! Dalam kesendirian ini. . . Semuanya bisa berubah .. . Kecuali, cinta dan cinta saya pada Ronad, Aku masih menunggu, bahkan kulit saya kendur, mataku rabun, aku hamil, ubanku bertabur, dan untuk memasuki makam, Ronald .... Oh, saya harap anda membaca kisah kita. Ketahuilah bahwa saya sekarang seorang maniak seks yang hebat, hanya Anda yang dapat memuaskan saya Ron?